Rabu, 25 Januari 2012

Tips Mengatasi Keluhan Menstruasi

Oleh : dr. Salma Oktaria
Klikdokter.comSeorang wanita memang seringkali merasakan berbagai sensasi menjelang, selama, atau setelah masa menstruasi. Sensasi-sensasi tersebut dapat sangat bervariasi baik dalam derajat maupun bentuk keluhannya pada setiap individu. Di antara keluhan-keluhan yang ada, yang paling sering dirasakan adalah keluhan nyeri pada perut bagian bawah. Nyeri perut ini dapat timbul akibat kontraksi otot rahim untuk mengeluarkan dinding rahim yang luruh apabila pembuahan tidak terjadi. Hormon prostaglandin yang dihasilkan oleh otot-otot dinding rahim menstimulasi otot rahim untuk berkontraksi, menyebabkan suplai darah ke rahim terhenti untuk beberapa saat, sensitivitas ujung-ujung saraf nyeri pun meningkat menimbulkan rasa nyeri.
Selain dapat menstimulasi kontraksi otot rahim, hormon prostaglandin juga bertanggung jawab terhadap sakit kepala dan gejala muntah. Namun Anda tidak perlu khawatir, karena berbagai keluhan tersebut merupakan hal yang wajar ditemukan selama beberapa hari di awal masa menstruasi. Untuk meredakan nyerinya, berikut adalah beberapa tips yang dapat Anda terapkan:
1.      Relaksasi.
Cobalah untuk menjadi lebih rileks dengan:
  • memperhatikan kualitas istirahat yang cukup
  • kompres bagian yang nyeri menggunakan air hangat, atau
  • cobalah berendam dengan air hangat dengan menyampurkan minyak aromatik (untuk relaksasi)
  • pijatan, yoga, dsb
2. Melakukan olahraga secara teratur
Pilihlah jenis olahraga yang ringan seperti jogging dan aerobic low impact. Olahraga ini sebaiknya dilakukan secara teratur, terutama saat mendekati masa menstruasi Anda. Olahraga yang dilakukan secara teratur dapat membantu melancarkan aliran darah otot sekitar rahim sehingga dapat meredakan nyeri.
3. Siap sedia obat pereda nyeri
Pengobatan yang sering dipakai untuk nyeri menstruasi adalah obat pereda nyeri golongan NSAID, yaitu: ibuprofen, asetaminofen, asam mefenamat, dsb. Obat-obatan ini seringkali lebih efektif jika diminum 2 hari sebelum hingga 2 hari pertama masa menstruasi.
4.Cukupi kebutuhan nutrisi Anda
Saat menstruasi, beberapa nutrisi penting ikut terbuang bersama darah menstruasi. Tidak ada pantangan khusus yang harus dijalani selama menstruasi. Yang terpenting Anda harus memenuhi nutrisi yang diperlukan. Konsumsilah susu berkalsium tinggi, dan perbanyak asupan zat besi pada saat menstruasi berlangsung. Jika perlu, konsumsilah suplemen vitamin B6 (100 mg/hari) dan Magnesium (400 mg/hari) selama siklus menstruasi untuk menstimulasi produksi hormon dan relaksasi.
Adapun untuk mengatasi keluhan mual dan muntahnya, setiap individu memiliki cara yang bervariasi. Ada yang dapat diatasi cukup dengan jahe atau mint, ada yang memerlukan konsumsi obat antimual, bahkan konsumsi obat penetralisir asam lambung (antasida).
Bagaimanapun, apabila Anda mengalami nyeri menstruasi dan mual/muntah selama lebih dari 2 hari, dengan intensitas nyeri yang semakin hebat, perdarahan menstruasi banyak, atau memiliki tanda-tanda infeksi seperti demam, menggigil, nyeri pada tubuh, dan tidak respon terhadap pengobatan di atas, kami sarankan sebaiknya Anda segera memeriksakan diri ke dokter spesialis kebidanan dan kandungan untuk tatalaksana yang lebih optimal. Pada keadaan ini, nyeri menstruasi yang Anda alami mungkin timbul sekunder akibat kondisi medis tertentu seperti endometriosis, mioma, dan sebagainya yang memerlukan penanganan secara khusus.

Selasa, 24 Januari 2012

7 Efek Buruk Bila Kurang Tidur

merasa bingung dan mudah jenuh. Tidur dalam waktu yang singkat juga akan mengurangi kecepatan reaksi Anda (2), sehingga meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan mobil dan musibah lain.Lalu apa efek jangka panjangnya? Jam tidur yang berkurang dan terjadi secara rutin akan mengacaukan fungsi tubuh Anda. Salah satu buktinya, penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur bisa menurunkan kadar hormon leptin (3), yang membantu mengontrol nafsu makan. Akibatnya, kalau Anda kurang tidur, ada kemungkinan Anda akan makan berlebihan.
Kekurangan tidur juga akan meningkatkan kadar hormon stres (4), yang akan memaksa tubuh mengirimkan lebih banyak glukosa ke dalam aliran darah. Tubuh juga akan menjadi kurang sensitif terhadap insulin.

Itu saja? Ternyata tidak. Penelitian lain menunjukkan bahwa kurang tidur akan menghentikan produksi senyawa kimia tertentu dalam sistem kekebalan tubuh (5), yang menjaga tubuh dari kuman. Kemudian, sebuah studi pada tahun 2009 juga mendapati bahwa orang yang tidur kurang dari tujuh jam sehari akan meningkatkan peluang mengalami flu tiga kali lipat (6).

Berapa sebenarnya jam tidur Anda dalam sehari? Enam jam? Atau bahkan lima jam? Ternyata, menurut penelitian lain, ketika mengurangi jatah tidur dari delapan jam menjadi enam jam sehari, Anda akan menimbulkan kadar peradangan kronis (7). Kondisi ini meningkatkan risiko berbagai problem lain, termasuk serangan jantung, stroke, dan osteoporosis.

Kesimpulannya, meskipun Anda merasa cukup kuat menjalani aktivitas meskipun terbiasa tidur hanya lima jam sehari, pikirkan lagi efek jangka panjangnya. Cobalah untuk mengurangi rutinitas yang kurang penting menjelang tidur, seperti menonton TV, mengecek email, membaca buku, atau chatting di ponsel. Perlahan, tambah jam tidur Anda setengah jam setiap minggu sehingga mencukupi kuota tujuh atau delapan jam setiap malam. Para pakar mengatakan, satu tanda bahwa Anda sudah cukup tidur adalah jika Anda bisa bangun tepat waktu setiap hari tanpa bantuan alarm.