merasa bingung dan mudah jenuh. Tidur dalam waktu yang singkat juga
akan mengurangi kecepatan reaksi Anda (2), sehingga meningkatkan risiko
terjadinya kecelakaan mobil dan musibah lain.Lalu apa efek
jangka panjangnya? Jam tidur yang berkurang dan terjadi secara rutin
akan mengacaukan fungsi tubuh Anda. Salah satu buktinya, penelitian
menunjukkan bahwa kurang tidur bisa menurunkan kadar hormon leptin (3),
yang membantu mengontrol nafsu makan. Akibatnya, kalau Anda kurang
tidur, ada kemungkinan Anda akan makan berlebihan.
Kekurangan
tidur juga akan meningkatkan kadar hormon stres (4), yang akan memaksa
tubuh mengirimkan lebih banyak glukosa ke dalam aliran darah. Tubuh juga
akan menjadi kurang sensitif terhadap insulin.
Itu saja?
Ternyata tidak. Penelitian lain menunjukkan bahwa kurang tidur akan
menghentikan produksi senyawa kimia tertentu dalam sistem kekebalan
tubuh (5), yang menjaga tubuh dari kuman. Kemudian, sebuah studi pada
tahun 2009 juga mendapati bahwa orang yang tidur kurang dari tujuh jam
sehari akan meningkatkan peluang mengalami flu tiga kali lipat (6).
Berapa
sebenarnya jam tidur Anda dalam sehari? Enam jam? Atau bahkan lima jam?
Ternyata, menurut penelitian lain, ketika mengurangi jatah tidur dari
delapan jam menjadi enam jam sehari, Anda akan menimbulkan kadar
peradangan kronis (7). Kondisi ini meningkatkan risiko berbagai problem
lain, termasuk serangan jantung, stroke, dan osteoporosis.
Kesimpulannya,
meskipun Anda merasa cukup kuat menjalani aktivitas meskipun terbiasa
tidur hanya lima jam sehari, pikirkan lagi efek jangka panjangnya.
Cobalah untuk mengurangi rutinitas yang kurang penting menjelang tidur,
seperti menonton TV, mengecek email, membaca buku, atau chatting di
ponsel. Perlahan, tambah jam tidur Anda setengah jam setiap minggu
sehingga mencukupi kuota tujuh atau delapan jam setiap malam. Para pakar
mengatakan, satu tanda bahwa Anda sudah cukup tidur adalah jika Anda
bisa bangun tepat waktu setiap hari tanpa bantuan alarm.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar